puisi.blogspot.com">

BIAR SAJA KUSELIPKAN DALAM DOA




Dahulu pernah aku katakan…….
Bahwa lembayung senja akan selalu menjauh..
Sembari aku semai  semua tanaman sayur..
Berdaun anggrek bulan dan bertangkai mawar biru…
Dapatkah kau selipkan…fajar,  kala melati berembun pagi

Namun tetap saja aku sampaikan kala lidah telah kelu
Nyanyian itik dan unggas telah berteriak parau…

Aku telah membawakan seutas “kanvas dengan warna”
merah jambu, untuk kau lukis dendang semua tautan
di antara “ilalang” bertabur warna sorga

Apa harus lengkap aku tuliskan semua bait syair
Untuk sebuah nyanyian jiwa, yang hendak meraih bukit hidup
dalam rajutan warna langit
Kala masih ada guratan awan hitam….lantas
Semua cakrawala telah memalingkan…
Lantaran tiada hari yang bertanam halaman hidup

Jangan kau terburu untuk meruntuhkan langit
Bila ruang dadamu masih kau isi sayatan luka
Yang kau kerlingkan sorot matamu…..
Pada tulang igaku yang mulai rapuh….masihkah ada..?
Sebuah nampan beralas sutera merah jambu
Dengan buah segar menawan….

Sehingga semua belalang pada padang gersang
Berteriak lantang, lantaran telah dekatnya jarak hati
Antara kekesalan dan rumah bambu di tepi telaga
Yang kau pagari dengan tanaman pandan,
Dapatkah kau ceritakan lagi kisah cinta
Antara bidadari Supraba dengan Arjuna

Mengapa engkau terbungkam
Selamat pagi, namun tetap terselip dalam do’a

jakarta, 5 Maret 2011(
Anda baru saja membaca artikel yang berkategori dengan judul BIAR SAJA KUSELIPKAN DALAM DOA. Jika kamu suka, jangan lupa like dan bagikan keteman-temanmu ya... By : kumpulan puisi puisi
Ditulis oleh: cerdas alquran - Saturday, June 9, 2012

Belum ada komentar untuk "BIAR SAJA KUSELIPKAN DALAM DOA"

Post a Comment