Tak seberapa berat jubah jubah
hitam, yang kau kenakan,
Harusnya pada bunga kau sebarkan
perawan perawan…sang penunggu
kebun bunga
Hingga “sang putik yang semi”
mampu menyeringai pakaianmu
Mampukah kau terbang ke awan-awan
yang menyimpan butir air
Yang mampu membersihkan nama yang
kau usung
Sebagai pahlawan tanpa mustika
yang menjerat leher…
Namun bila kau mampu menjangkau
tepi malam
Yang tak pernah berujung fajar,
maka kaupun tak akan
Mampu melihat putik putik bunga
berseri wajahnya di pagi
Lantaran tidak mampu kau genggam
arah angin
Yang menawarkan sari sari… bila
putik telah bergelora.
Ataukah memang kau mengumpat pada
rumah bambumu
Yang sebenarnya berona ribuan
warna cat minyak
Mengapa lantaran mata yang kau
pincingkan, mereka hanya ….
Terlihat suram kapur dinding,
yang menyudutkan segenap
Ilustrasimu, yang kau benamkan
jauh di sudut jantungmu
Tentang tanaman melati dan
kenanga
Yang tumbuh di vas hatimu
Jangan lagi kau ajak tersenyum
ceria jubah jubah hitam
Karena mereka adalah dihardik
dari “negeri sengsara”
Yang tak patut kau tempati
Selamat pagi pahlawanku, biar kau kenakan sayap putih
Agar kau mampu memetik bintang
(jakarta, 12 April 2011)
Anda baru saja membaca artikel yang berkategori dengan judul Pahlawan Pahlawan Tak Bersayap. Jika kamu suka, jangan lupa like dan bagikan keteman-temanmu ya... By : kumpulan puisi puisi
Ditulis oleh:
cerdas alquran - Saturday, June 9, 2012
Belum ada komentar untuk "Pahlawan Pahlawan Tak Bersayap"
Post a Comment