puisi.blogspot.com">

Seloroh Negeri Katulistiwa




Di negeri ini, aku masih menyaksikan banyak abang becak
Menyapu jalan dan menebang panas matahari yang terus
melegamkan duka hati….
Mereka melegamkan kulit tubuhnya demi sesuat nasi
Dan biaya sekolah anak anaknya, yang lebih pengap
Dari sekumpulan debu  tuan tuan koruptor
Hingga si abang becakpun tak segan bersarapan tiwul
Untuk berbulan madu dengan istrinya yang meneriput
kulit wajahnya…….

Di negeri ini…..
Barangkali pula telah lupa si bidadari kahyangan
Menggelarkan pelangi titian untuk mandi berkubang air kembang
Di lereng Merapi, Bromo dan Krakatau
Lantaran telah dikotori “wedus gembel” dan bau asap Gayus
Serta entah siapa lagi tuan berdasi yang …
Menghitamkan debu debu jalan
Hingga sang abang becak menjadi tersumbat nafasnya

Tak ada lagi kawan yang membawa berita..di mana negeriku ini
Agar anak anak kita mampu duduk manis di beranda rumah
Menikmati angin pagi bersulam kedamaian dan indahnya masa depan
Atau berita itu telah tenggelam melarut pada jiwa meradang
Kala dimulainya pagar kantor negeri yang roboh
Didera anarkis dan ego yang berkepanjangan

Padahal masih banyak lagi kawan yang tidak mampu lagi
Membeli sebuah cabe, lantaran angin negeri telah bertiup kencang
Menghempaskan si penjual bakso, kuli bangunan, dan ilalang bersenyum
hambar…………..
Apakah telah ganti episode di panggung Ramayana Prambanan
Yang relah tiada lagi erotisme tentang nilai hidup yang santun
Atau memang langit lebih menyukai pesta petir
Sehingga akan hangus siapa yang tak lagi berjalan tegapadahal pohon pohon pencakar langit di tepi jalan..
Telah meranggas daunya dan rapuh akarnya.

(jakarta, 21 Januari 2011)
Anda baru saja membaca artikel yang berkategori dengan judul Seloroh Negeri Katulistiwa. Jika kamu suka, jangan lupa like dan bagikan keteman-temanmu ya... By : kumpulan puisi puisi
Ditulis oleh: cerdas alquran - Saturday, June 9, 2012

Belum ada komentar untuk "Seloroh Negeri Katulistiwa"

Post a Comment